Entri Populer

Selasa, 07 Juni 2011

Agar Anak Autis Mau Diajak Berbicara



                                 Agar Anak Autis Mau Diajak Berbicara

Ajarkan ia untuk mendengarkan Anda dengan cara membacakan buku cerita ataupun memancing ia bercerita dengan buku. Sindrom antisosial, yang menghinggapi anak-anak mulai usia 2 tahun ini, terlihat dari keengganan pengidapnya untuk berkomunikasi atau berbicara dengan orang lain. Hal ini menyebabkan anak autis terkadang tidak menyatu dengan lingkungan. Akibatnya, orangtua jadi sulit untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan si anak.
Agar Anda dapat mengajak anak autis berkomunikasi lebih baik, ikuti tips dari sekolah autis D’Knot berikut:
1. Jadilah teladan. 
Biasakan untuk fokus mendengarkan anak ketika ia sedang berbicara, maka mereka juga akan mencontoh.

2. Saat berbicara pastikan Anda mendapatkan perhatian penuh dari si anak.
Bila ia sedang sibuk, tunggulah hingga ia siap mendengarkan Anda. Misalnya dengan mematikan TV atau radio yang bisa membuatnya berkonsentrasi pada Anda.
3. Bicaralah sebagai sahabat,
bukan orangtuanya. Anak autis akan lebih menaruh perhatian pada orangtua yang menempatkan mereka sebagai sahabat. Coba saja perhatikan, mereka akan lebih menaruh perhatian saat berbicara dengan sahabatnya.

4. Sampaikan pesan dengan suara jelas,
berintonasi, dan singkat! Contohnya, “Ayo makan malam sekarang, yuk!”. Hindari kata, “Wah, sudah jam berapa ini? Sudah lapar belum? Kita makan
yuk, nanti kemalaman lho. Kalau kemalaman, besok bangunnya kesiangan.”

5. Sesuaikan pemilihan kata-kata sesuai dengan usianya.

6. Beri contoh, 
misalnya untuk makanan. Jika Anda menyuruhnya untuk makan sayur, maka Anda yang harus lebih dulu memberikan contoh. Selain itu, lakukan dengan konsisten.

7. Biasakan berbicara hanya sekali saja, 
dan tidak mengulang. Namun buat ia mendengarkan dengan seksama. Jika ia menunda, maka berikan hukuman (non fisik).

8. Asah agar keterampilannya untuk mendengarkan menjadi lebih baik.
Seperti yang kita tahu, anak autis tidak suka berbicara, namun senang membaca dan mendengarkan musik. Anda bisa memperdengarkan musik atau membacakan buku cerita padanya.

9. Berkomunikasilah setiap hari.
Ajak ia untuk lebih sering mengikuti setiap kegiatan yang ia gemari.

10 TANDA MENGALAMI KELELAHAN




10 TANDA MENGALAMI KELELAHAN



Memang tak pernah ada angka yang persis mengenai seberapa banyak aktivitas yang harus dilakukan anak-anak. Atau, apakah aktivitasnya itu kurang membantunya belajar. Namun, makin berkembangnya kehidupan, anak-anak harus bisa mengejar dan memperkaya dirinya agar bisa berkompetisi di masa depan. Tak jarang, anak-anak diharuskan mengikuti beragam ekstrakurikuler dan les agar ia tak ketinggalan dari teman-temannya. Tentunya para orangtua bermaksud memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya.
Namun, apakah para orangtua ini pernah mempertimbangkan bahwa anak-anak bisa mengalami kelelahan akibat berbagai kegiatannya tersebut? Hati-hati, karena padatnya jadwal aktivitas akan membuat anak-anak tak bisa berkonsentrasi terhadap pelajaran di sekolah.


Berikut adalah beberapa tanda buah hati anda sedang mengalami kelelahan:
                                           

                                    1. Jika pada dasarnya ia adalah anak yang periang dan ceria, tiba-tiba ia                                                             menjadi mudah marah, mudah ngambek, dan cemberut tanpa alasan.
 


2. Apakah ia bisa tertidur pulas di waktu tidurnya? 


 3. Apakah nilai-nilai pelajarannya menurun? Apakah ia bisa menyelesaikan pekerjaan rumahnya?


4. Apakah nafsu makannya tiba-tiba naik?


5. Apakah ia sering terlalu konsentrasi menatap televisi, seakan tak bisa diganggu sama sekali?


6. Ada keluhan sakit perut, pusing, atau penyakit-penyakit yang datang tanpa penyebab yang jelas?
                                                        




 7. Apakah ia pernah menggerutu bahwa ia bosan?

8. Pernahkah ia bertengkar dengan saudaranya dan mengeluh bahwa Anda atau pasangan Anda tak mencintainya seperti mencintai kakak atau adiknya?



 9. Pernahkah ia terlupa untuk mengikuti kelas les?



10. Apakah jadwal ekstrakurikuler atau lesnya membuat keluarga lain kelelahan juga? Mungkin karena harus menjemputnya atau membersihkan alat-alatnya?

Jika anak Anda memiliki beberapa tanda-tanda di atas, ada baiknya Anda mengurangi atau mengatur kembali jadwal kegiatannya. Jangan sampai ia kekurangan waktu untuk bermain dan beristirahat, layaknya kegiatan anak-anak pada umumnya.